Selamat Datang di Blog TAFSIRUNA

Sabtu, 23 Juli 2011

Selamat Datang di Blog "TAFSIRUNA"
Kami hadir di dunia maya untuk mencoba mengkaji Al-Quran dan Al-Hadits dengan pendekatan ilmu tafsir yang ada atau yang akan ada. Kehadiran Kami semoga dapat menambah wawasan dan khazanah keilmuan Islam dan mengantarkan pada perkembangan Islam kini dan yang akan datang.

Tafsir al-Quran adalah penjelasan tentang maksud firman-firman Allah sesuai dengan kemampuan manusia. Kemampuan itu bertingkat-tingkat sehingga apa yang dicerna atau diperoleh seorang penafsir dari al-Quran bertingkat-tingkat pula. Kecenderungan manusia juga berbeda-beda sehingga apa yang dihidangkan dari pesan-pesan Ilahi dapat berbed antara yang satu dan yang lain. Jika Fulan memiliki kecenderungan hukum, tafsirnya banyak berbicara tentang hukum. Kalau kecenderungan si Fulan adalah Filsafat, tafsir yang dihidangkannya bernuansa filosofis. Kalau Studi yang diminatinya adalah bahasa, tafsirnya banyak berbicara aspek-aspek kebahasaan. Demikian seterusnya.

Keberadaan seseorang pada lingkungan budaya atau kondisi sosial, dan perkembangan ilmu, juga mempunyai pengaruh yang tidak kecil dalam menangkap pesan-pesan al-Quran. Keagungan firman Allah dapat menampung segala kemampuan, tingkat, kecenderungan, dan kondisi yang berbeda-beda itu.

Karena itu, seorang penafsir bila membaca al-Quran, maknanya dapat menjadi jelas dihadapannya, tetapi bila ia membacanya sekali lagi, ia dapat menemukan lagi makna-makna lain yang berbeda dengan makna sebelumnya. Demikian seterusnya hingga boleh jadi ia dapat menemukan kata atau kalimat yang mempunyai makna berbeda-beda yang semuanya benar atau mungkin benar.

"Ayat-ayat al-Quran bagaikan intan, setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang terpancar dari sudut-sudut lainnya, dan tidak mustahil jika kita mempersilahkan orang lain memandangnya, ia akan melihat banyak dibandingkan apa yang kita lihat." Demikian lebih kurang tulis "Abdullah Darraz dalam bukunya an-Naba' al-Azhim.

Al-Quran al-Karim turun sedikit demi sedikit, selama sekitar 22 tahun. Ayat-ayatnya berinteraksi dengan budaya dan perkembangan masyarakat yang dijumpainya. kendati demikian, nilai-nilai yang diamanahkannya dapat diterapkan pada setiap situasi dan kondisi.

Mufasir dituntut untuk menjelaskan nilai-nilai itu sejalan dengan perkembangan masyarakatnya sehingga al-Quran dapat benar-benar berfungsi sebagai petunjuk, pemisah antara yang haq dan batil, serta jalan keluar bagi setiap problema kehidupan yang dihadapi.

Disamping itu, mufasir dituntut pula untuk menghapus kesalahpahaman terhadap al-Quran atau kandungan ayat-ayatnya sehingga pesan-pesan al-Quran diterapkan dengan sepenuh hati dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. (Dikutip dalam Pengantar Tafsir Al-Misbah, Karya M.Quraish Shihab, Volume 2)

Pembatasan Pembahasan Blog TAFSIRUNA yaitu Kajian terhadap Tafsir Al-Misbah Karya M.Quraish Shihab, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Quran.

0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates - Modified by : MotekarBlog - Ourblogtemplates.com 2011